Karena iklan seluler semakin didorong oleh kinerja, memilih model pembayaran yang tepat sangat penting untuk mencapai pertumbuhan yang dapat diprediksi. CPI (Cost Per Install) dan CPA (Cost Per Action) adalah dua model yang paling banyak digunakan dalam akuisisi pengguna, masing-masing menawarkan kekuatan yang unik. Sumber industri global: AppsFlyer to Adjust, Branch and Business of Apps, setuju bahwa memahami perbedaan antara CPI dan CPA sekarang sangat penting untuk membangun kampanye yang efisien dan berfokus pada ROI. Di sini, kami menguraikan bagaimana model-model ini berbeda, di mana mereka tumpang tindih, dan mengapa pengiklan terus bergeser ke arah pengoptimalan pasca-penginstalan.
Mengapa CPI dan CPA Penting dalam Ekosistem Seluler Saat Ini
Di dunia di mana pemasar aplikasi beroperasi di berbagai saluran yang terfragmentasi, ekosistem OEM, jaringan dalam aplikasi, platform terprogram, dan pencarian, model penetapan harga membentuk segalanya, mulai dari alokasi anggaran hingga kualitas pengguna.
Penelitian internasional menguraikan pola yang konsisten:
- CPI tetap menjadi model entri yang paling sederhana dan paling banyak digunakan untuk penginstalan aplikasi.
- CPA menyelaraskan pengeluaran dengan perilaku dalam aplikasi yang terukur, bukan hanya penginstalan awal.
- Pengiklan semakin menyukai penagihan berbasis acara seiring dengan meningkatnya persaingan dan CPI.
Pilihan antara CPI dan CPA secara langsung berdampak pada akuisisi jangka pendek dan laba atas investasi jangka panjang.
Memahami CPI: Membayar Biaya Pemasangan
CPI (Cost Per Install) adalah model di mana pengiklan membayar hanya ketika pengguna menginstal aplikasi setelah berinteraksi dengan iklan.
Sumber seperti Adjust dan AppsFlyer mengklasifikasikan CPI sebagai:
- metrik yang digerakkan oleh volume,
- ideal untuk tahap pertumbuhan awal,
- efektif untuk pemaparan dan pengujian yang luas.
Kampanye CPI memaksimalkan jangkauan, memungkinkan merek untuk mendapatkan pengguna baru dengan cepat dengan biaya pemasangan yang dapat diprediksi. Namun, kualitas pengguna dapat sangat bervariasi karena membayar untuk penginstalan tidak menjamin keterlibatan yang berarti.
Memahami CPA: Membayar untuk Tindakan Pengguna yang Berarti
CPA (Biaya Per Tindakan) adalah model penagihan yang lebih canggih. Pengiklan hanya membayar ketika pengguna menyelesaikan peristiwa yang ditentukan, seperti:
- pendaftaran
- pembelian
- berlangganan
- Verifikasi KYC
- tambahkan ke troli
- tonggak pencapaian khusus dalam aplikasi
AppsFlyer, Business of Apps, dan Singular secara konsisten menyoroti CPA sebagai model yang berorientasi pada ROI yang lebih rendah. Alih-alih mengoptimalkan volume, model ini mengoptimalkan nilai.
Dengan CPA, jaringan memikul lebih banyak tanggung jawab: mereka harus mengantarkan pengguna yang benar-benar melakukan konversi.
Inilah mengapa CPA biasanya dibutuhkan:
- model pembelajaran mesin yang lebih kuat,
- sinyal pengoptimalan yang lebih dalam,
- sumber lalu lintas yang lebih berkualitas.
Dua Model, Dua Strategi – Satu Arah Pergerakan Industri
CPI dan CPA memiliki kesamaan yang penting. Keduanya berbasis kinerja, keduanya mengandalkan atribusi seluler untuk memverifikasi penginstalan dan kejadian, dan keduanya berfungsi di seluruh saluran OEM, jaringan dalam aplikasi, dan DSP terprogram.
Namun pergeseran industri ini tidak salah lagi.
Laporan seluler terkemuka mengonfirmasi bahwa pengiklan bergerak:
- dari pembelian berbasis pemasangan (CPI)
- menuju penawaran berbasis tindakan dan berbasis nilai (CPA)
Evolusi ini didorong oleh persaingan yang semakin ketat, meningkatnya batasan privasi, dan kebutuhan akan pertumbuhan yang terukur.
Seperti yang dicatat oleh Adjust, CPA sering kali menghasilkan kualitas pengguna yang lebih tinggi dan ROI 3-10 kali lebih kuat, tergantung pada vertikal.
Resolusi: Memilih CPI atau CPA Tergantung pada Tahap Pertumbuhan Anda, tetapi Masa Depan Adalah CPA
Kedua model ini tetap relevan:
CPI bekerja paling baik untuk:
- peluncuran aplikasi tahap awal
- skala dan pengujian cepat
- eksplorasi pasar yang luas
- aplikasi yang berfokus pada memaksimalkan volume
CPA sangat ideal untuk:
- vertikal yang berfokus pada pendapatan (e-commerce, fintech, aplikasi berlangganan)
- mengoptimalkan ROAS dan retensi
- Menyaring lalu lintas berkualitas rendah
- profitabilitas jangka panjang
Seiring dengan semakin matangnya lingkungan periklanan seluler global, CPA menjadi model dominan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, karena model ini menyelaraskan anggaran dengan hasil bisnis yang nyata, bukan hanya visibilitas.
Untuk merek yang menavigasi lanskap kompetitif, memahami CPI dan CPA tidak lagi menjadi pilihan. Ini adalah fondasi untuk memilih jalur yang tepat menuju akuisisi pengguna yang terukur, efisien, dan berdasarkan nilai.

